PALANGKA RAYA, GM – Tim Kuasa Hukum Amelia Santy, Ajungs THL Suan SH & Partners mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng mengambil langkah konkret terkait kasus dugaan pelecehan.
“Kami mendesak Disdik Kalteng segera mengambil langkah tegas terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial GY,” tutur Ajungs & Parners, Jumat, (10/1/ 2025)
Menurut pria kelahiran Kalteng ini, Amelia, biduan profesional sejak 2007 dan merasa sangat terpukul dengan insiden ini dan belum pernah saya mengalami kejadian seperti ini selama berkarier.
Ia menyatakan laporan telah dilayangkan ke Subdit Reknata Polda Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Klien kami sedang menjalankan pekerjaannya sebagai penyanyi ketika GY merebut mikrofon dan melakukan tindakan tidak pantas,” ungkapnya.
Ajungs menambahkan kejadian tersebut berdampak pada kondisi psikologis Amelia. Kliennya merasa cemas dan terganggu secara emosional, yang memengaruhi kinerjanya di atas panggung.
Sementara itu, GY menegaskan membantah tuduhan pelecehan seksual terhadap biduan lokal asal Kalteng AS.
Tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan kepadanya tidak benar.
“Saya tegaskan disini, bahwa kejadian itu tidak benar, saya tidak ada melakukan pelecehan seksual terhadap biduan berinisial AS,” tuturnya, Jumat, (10/1/ 2025).
Ia menuturkan waktu itu menghadiri undangan acara resepsi pernikahan yang masih ada hubungan keluarga dengan dirinya. Acara berlangsung selama 2 hari berturut-turut, yaitu dari tanggal 4-5 Januari 2025.
“Hari Sabtu 4 Januari 2025, saya mengikuti acara Pemenuhan Hukum Adat Dayak dan kemudian pada hari Minggunya 5 Januari 2025 dilanjutkan dengan acara resepsi pernikahan,” terangnya.
Ia menjelaskan seperti acara-acara pesta pernikahan pada umumnya. Pihak keluarga selain menyediakan jamuan makan dan minum, mereka juga mengadakan hiburan musik Sound Sistem yang diisi oleh penyanyi-penyanyi lokal untuk memeriahkan pesta.
Selain itu disuguhkan minuman beralkohol rendah sebagai tanda mempererat tali persaudaraan.
“Karena terbawa suasana dan memang saya hobby menyanyi lagu daerah, sejenis lagu Karungut. Saya pun tampil di panggung hiburan, gak tau entah kenapa tiba-tiba saja saya ditendang oleh biduan berinisial AS hingga terjatuh dari panggung,” terangnya.
GY mengatakan dirinya bergegas pulang karena saat itu kondisi sedikit mabuk, dan tak tau kejadian selanjutnya seperti apa.
“Keesokan harinya, barulah mendapat kabar dari rekanan telah melakukan pelecehan seksual “MANGACAK TOSO” (Memegang payudara dengan keras,red) biduan beredar luas di medsos dan beberapa media online,” tuturnya. (tim redaksi)